Berita KPU Daerah

Umat Budha Jepara Perangi Politik Uang

Tanjung, kpu.go.id - Politik Uang (money politic) masih jadi perhatian serius dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) maupun pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara tak hentinya mengajak masyarakat memerangi perilaku negatif ini terutama jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018.

Salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat bahaya politik uang dilakukan KPU Jepara dengan menggelar sosialisasi bersama umat Budha Mahayana di Vihara Muryantoro, di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji Jepara Minggu (1/4/2018). Dalam kegiatan ini, KPU Jepara meminta kepada para tokoh dan umat Budha Jepara menyatakan perang terhadap politik uang. “Kualitas pemilu kita ini bukan hanya ada di tangan kami (KPU, Penyelenggara Pemilu). Namun masyarakat turut andil menentukan baik buruknya pemilu,” ujar Anggota KPU Jepara Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Subchan Zuhri didepan seratusan umat Budha.

Masyarakat atau pemilih, lanjutnya, memberikan andil besar dalam menentukan kualitas pemilu kita dengan menjadi pemilih yang cerdas. Salah satunya, masyarakat harus berani menyatakan perang terhadap politik uang. “Kalau masyarakat masih permisif terhadap politik uang dalam setiap momen pemilu, maka kualitas demokrasi kita tidak akan semakin baik,” tegasnya.

Politik uang, kata Subchan, akan memberi dampak luar buruk dalam waktu jangka panjang pasca pemilihan umum. Selain itu, dia juga mengajak kepada warga masyarakat Budha di Jepara untuk meningkatkan partisipasinya dalam setiap tahapan pemilu. Partisipasi yang dapat diwujudkan oleh masyarakat dalam pemilu bukan hanya sebatas memberikan hak pilih pada Tempat Pemungutan Suara (TPS), melainkan ada banyak varian partisipasi. “Dalam berpartisipasi, masyarakat bisa terlibat menjadi penyelenggara pemilu, membentuk lembaga pemantau, survey, penghitungan cepat, menggelar sosialisasi, dan sebagainya,” terangnya. Masyarakat diminta untuk selalu terlibat dalam setiap tahapan pemilu yang cukup panjang ini.

Terkait dengan pemberian hak suara, di Desa Tanjung yang menjadi salah satu pusat umat Budha di Jepara ini tingkat partisipasi dalam Pilbup tahun 2017 sucah tinggi. Tingkat kehadiran masyarakat di TPS mencapai 74,3 persen. Subchan menambahkan, untuk Pilgub 2018 ini, ada ketentuan baru yang harus dimengerti masyarakat pemilih. Yakni kewajiban menunjukkan KTP elektronik atau Surat Keterangan dari Disdukcapil pada saat menggunakan hak pilih di TPS. “Oleh karenanya bagi masyarakat yang saat ini belum mempunyai KTP elektronik agar segera melakukan perekaman data kependudukan di Disdukcapil,” katanya.

Pimpinan Majelis Umat Budha Mahayana Indonesia di Jepara, Kaspari menyambut baik acara sosialisasi Pilgub Jateng yang digelar KPU Jepara di Vihara Muryantoro itu. Pihaknya juga akan mendukung mewujudkan Pilgub Jateng yang “Becik Tur Nyenengke” sebagaimana tag line Pilgub Jateng 2018 dengan menjadi pemilih yang cerdas dan berpartisipasi dalam setiap tahapan. (hupmas KPU Jepara/ed diR)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,437 kali