Berita Terkini

PAW KPU Pangandaran Diminta Segera Beradaptasi

Jakarta, kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi melantik satu orang Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota KPU Kabupaten Pangandaran periode 2018-2023, di Ruang Rapat lantai 1, Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (19/8/2019). Andis Dedi Supriadi, resmi dilantik berdasarkan Surat Keputusan KPU Nomor 1278/SDM.14-Kpt/05/VII/2019, mengisi kekosongan jabatan jajaran sebelumnya. Ketua KPU, Arief Budiman berpesan agar anggota yang baru dilantik untuk memegang tiga nilai penyelenggara pemilu yakni transparansi, intergritas dan soliditas. “Saya ingin ingatkan begitu nanti bergabung nanti begitu selesai pelantikan langsung bergabung dengan temen-teman yang sudah ada, jadi jangan lama-lama dan langsung melakukan adaptasi,” tegas Arief. Arief juga mengingatkan kepada rekan penyelenggara pemilu di KPU Kabupaten Pangandaran yang hadir untuk juga membantu anggota PAW yang baru dilantik ini terutama regulasi terbaru. “Silahkan langsung berembung siapapun yang sudah adaya itu jadi satu, enggak ada yang lama enggak ada yang baru semua statusnya KPU Kabupaten Pangandaran,” pungkasnya. (hupmas kpu ri bil/foto: dosen/ed diR)

Santunan di Hari Kemerdekaan untuk 41 Keluarga Pahlawan Demokrasi di DKI Jakarta

Jakarta, kpu.go.id - Diperingatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-74, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menyerahkan santunan bagi keluarga ahli waris petugas penyelenggara pemilu adhoc.    Penyerahan santunan kali ini berlangsung Sabtu (17/8) di Kantor KPU DKI Jakarta untuk 41 keluarga ahli waris yang penyerahannya disampaikan  langsung secara simbolis oleh Anggota KPU RI Ilham Saputra.    Dalam sambutannya, Ilham atas nama lembaga menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalamnya atas wafatnya anggota keluarga, baik sebelum maupun pasca Pemilu 2019. Ilham mengatakan bahwa santunan bukan bertujuan untuk menggantikan rasa kehilangan dari anggota keluarga yang telah tiada melainkan bentuk perhatian dan rasa terima kasih yang setingginya atas dedikasi dan kerja keras anggota keluarga yang telah mendahului.    Ilham menganggap tepat penyerahan santunan bagi keluarga ahli waris di hari kemerdekaan ini, sebab bagi dirinya maupun kelembagaan KPU, orang-orang yang telah bertugas dengan keras, giat hingga wafat didalam tugasnya ini pantas mendapat sebutan sebagai pahlawan demokrasi.    Hal tersebut bagi Ilham tidaklah berlebihan sebab dari hasil kerja yang telah dilakukan oleh mereka yang telah mendahului, demokrasi di Indonesia tetap berjalan dengan baik dan pemilu berlangsung dengan aman sukses dan lancar. "Mereka bekerja sepenuh hati untuk penyelenggaraan pemilu bagi Nusa Bangsa," tambah Ilham.   Diakhir sambutan yang singkat, Ilham yang sempat menjabat sebagai Anggota KPU Aceh ini mendoakan agar amal ibadah dari para almarhum ataupun almarhumah semasa didunia diterima Allah SWT. "Semoga diterima Allah SWT dan mendapatkan surga atas apa yang dilakukan  Karena yang dilakukan pekerjaan bangsa yang dipukul sungguh-sungguh Tentu dengan komitmen luar biasa sehingga Pemilu berjalan sukses," tutup Ilham. (hupmas kpu RI dianR/foto: james/edisi diR)     Keterangan Foto: Salah seorang keluarga ahli waris yang tak kuasa menahan haru saat mendapat perhatian dari KPU RI  

Jaga Semangat Kemerdekaan untuk Tingkatkan Kinerja

Jakarta, kpu.go.id - Semangat kemerdekaan yang begitu terasa disetiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia dapat menjadi pemacu peningkatan kinerja kepemiluan.    Hal tersebut disampaikan Anggota KPU RI Ilham Saputra saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT RI ke-74 di Kantor KPU DKI Jakarta Sabtu (17/8). "Saya yakin (bisa), apalagi tadi ada pegawai yang sudah bekerja 30 tahun itu luar biasa, juga ada 10 tahun, dan ini pasti pegawai organik," ujar Ilham yang juga menyempatkan diri memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah bekerja 30, 20 dan 10 tahun serta pegawai berprestasi.    Menurut Ilham prestasi kerja tentu selain membanggakan untuk diri sendiri juga untuk lembaga yang dinaunginya. Oleh karena itu dia berharap agar semangat kemerdekaan bisa terus dijaga dibulan-bulan selanjutnya. "Untuk itu mari kita isi kemerdekaan ini, tingkatkan kinerja kita, kapasitas kita, pelayanan kita. Karena merdeka 74 tahun tidak gampang (menjaganya)," tambahnya.    Terkait tagline HUT RI ke-74 yakni SDM Unggul, Indonesia Maju, Ilham menyampaikan bahwa KPU RI memiliki program peningkatan kualitas dan kapasitas diri bagi pegawai maupun komisioner dipusatkan maupun daerah. Untuk pegawai telah dibuat program S2 tata kelola pemilu, sementara bagi komisioner telah di program Kantor kursus singkat ke sejumlah negara untuk mempelajari proses kepemiluan di negara lain. "Kita juga sudah berkomunikasi dengan kampus diluar negeri agar kemudian bapak/ibu bisa belajar bagaimana sebetulnya penyelenggaraan pemilu di negara lain," tutup pria yang saat ini mengkoordinatori divisi SDM KPU tersebut. (humas kpu RI dianR/foto: james/edisi diR)

Peningkatan Kualitas SDM KPU Terus Berjalan

Jakarta, kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaksanakan upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-74 , di Halaman Gedung KPU RI, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).   Mengangkat tema SDM Unggul Indonesia Maju, Ketua KPU, Arief Budiman memastikan upaya peningkatan kualitas kinerja bagi jajarannya terus berjalan.   Apalagi, menuju era Industri 4.0 tantangan akan semakin sulit sehingga menuntut pegawai di lingkungan KPU bekerja dengan inovasi dan kreasi agar tidak tergilas kemajuan.   "KPU terus menguatkan kemampuan berinovasi dalam kepemiluan, pendidikan, training, pelatihan bagi para pegawai terus ditingkatkan, kesempatan itu terus dibuka lebar, Pak sekjen dan jajarannya harus terus berkreasi," tegas Arief.   Arief berharap, dengan peningkatan SDM ini, pelaksanaan pesta demokrasi selanjutnya akan semakin baik. "Kalau SDM KPU unggul maka pemilunya demokrasinya akan lebih baik dan Indonesia maju. mudah-mudahan kemerdekaan Republik Indonesia memberikan keberkaan untuk kita semua," sambungnya.   Terlepas dari itu, bertepatan juga dengan hari penting bagi bangsa Indonesia ini, Arief menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh jajarannya yang telah menyukseskan Pemilu Serentak pertama di Indonesia.    Penyerahan Pengharagaan    Dalam kesempatan baik itu juga, KPU memberikan penghargaan  Satya Lencana Karya Satya kepada pegawai yang telah mengabdi selama 10, 20, dan 30 tahun. Selain itu, KPU juga memberikan penghargaan ASN berprestasi. Berikut daftarnya :   Perwakilan Penerima Satya Lencana Karya Satya. 1. Sigit Joyowardono 2. Afriadi Ristoni 3. Yuli Hertaty 4. Muhammad Ismantri 5. Reni Renjani Pratiwi 6. Tri Juninisvanty 7. Sinar Basuki 8. Sabikisma Setia Nugraha 9. Restu Wulan Utami 10. Didi Suhardi 11. Lidya Arini 12. Hepyani Setiomurni 13. Sutrisno 14. Adi Djuhana 15. Ika Prasetya Dewi 16. Sarah Hanisa 17. Herry Wisata Setiawan   ASN Berprestasi, berikut : 1. Arifin Ahmad Puradireja 2. Diah Martiningsih 3. Wresni Titisari 4. Syaiful Bahri 5. Tunjung Yulianto 6. Solahuddin 7. Teguh Prasetyo 8. Hendry Azhar 9. Reskiyanti Windharti 10. Ade Putra 11. Choirun Sulaiman 12. Mohamad Akbar 13. Wahyu Pratidhina 14. Ania Safitri 15. A. A. Semara Putra 16. Hotnida Agnes Isabela   (humas kpu RI bil/foto: dosen-ieam/ed diR)   

Tutup Rakor Evaluasi DPT, Himpun Masukan untuk Pemilihan 2020

Palangkaraya, kpu.go.id - Rapat Koordinasi Evaluasi DPT Pemilu 2019 Komisi Pemilihan Umum resmi ditutup, Kamis (15/8/2019) malam. Dari kegiatan yang telah berlangsung selama dua hari tersebut berbagai gagasan visioner muncul demi perbaikan pemilu ke depan. Seperti gagasan pembatasan entri di Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) terkait tahun lahir 1900 yang tujuannya dapat memangkas data. “Jadi ada batas bawah dan batas atas. Misalnya ada yang lahir 1940 dia tidak bisa entri kecuali harus ada otorisasi tertentu. Ini dapat memangkas data," ujar Viryan. Viryan kemudian membacakan gagasan lain dari peserta rakor yang menurut dia bisa menjadi bahan pertimbangan, yakni terkait jenjang pengelolaan Sidalih dari KPU provinsi ke KPU kabupaten/kota yang selama ini berpusat di KPU RI. Namun ada kelebihan dan kekurangan jika keistimewaan pengelolaan sistem yang selama ini dipegang KPU RI juga diserahkan juga ke KPU provinsi yakni dapat mengganggu basis data yang ada dipusat dan yang lebih jauh lagi akan berpengaruh pada aplikasi lainnya. “Terkait coklit, sudah saatnya kita membuat coklit offline dan coklit online (cokline). Jadi ada masyarakat yang memungkinkan coklit mandiri dengan mengakses web tertentu. Tantangannya bagaimana ini bisa sinkron, ketemunya nanti di DPS. Secara bersamaan apakah dimungkinkan penggunaan GPS untuk data pemilih yang lebih presisi,” tambah Viryan. Lebih lanjut Viryan juga berharap hasil dari evaluasi juga akan ada tambahan daftar jumlah rekomendasi bawaslu yang berdampak pada pentapan DPS dan DPT. Dan terakhir, harapan besar dari Pemilihan 2020 yang akan adalah bagaimana mendata jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya berdasarkan by name by address. “Challenge besar di Pemilihan 2020 ini adalah, dua atau tiga hari setelah pemungutan suara kita bisa menentukan siapa saja yang menggunakan hak pilih by name by address,” pungkas Viryan. (hupmas kpu ri bil/foto: anggri/ed diR)

Evaluasi DPT Pemilu 2019, Persiapan Hadapi Pemilihan 2020

Palangkaraya, kpu.go.id - Memasuki tahapan akhir Pemilu Serentak 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai melakukan evaluasi kinerja. Salah satu yang dievaluasi yakni persoalan data pemilih. Melalui Rapat Koordinasi Evaluasi DPT Pemilu Serentak 2019, seluruh peserta yang terdiri dari komisioner dan admin Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) KPU Provinsi se-Indonesia diharapkan dapat membedah kendala yang dialami selama proses data pengolahan data pemilih. Seperti diketahui, tudingan adanya kesalahan data pemilih kerap dialamatkan kepada penyelenggara pemilu. Meskipun kemudian banyak yang dimentahkan dalam amar putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi(MK). “Penting bagi kita melaksanakan evaluasi untuk bisa mempelajari apa yang masih kurang untuk perbaikan ke depan baik Sidalih maupun pemutakhiran data pemilih," tutur Komisioner KPU Evi Novida Ginting saat membuka acara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (14/8/2019) malam. Dalam kesempatan itu juga, Evi mengingatkan kepada jajarannya untuk tetap bekerja dengan baik pada Pemilihan 2020 yang akan diselenggarakan di 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 kota, tanpa menganggap adanya momok aduan etik di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). “Jangan menutup diri untuk pro aktif. Terima kasih karena sudah selesaikan pemutakhiran data pemilih, itu semua kita alami bersama tentu kami tidak bisa sukses tanpa teman-teman terlebih dahulu menghadapi itu semua,” tutup mantan Komisioner KPU Provinsi Sumatera Utara itu. Terlepas dari itu, Komisioner KPU Viryan dan Wahyu Setiawan yang juga hadir menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh peserta yang telah bekerja keras selama lebih dari 19 bulan mulai November 2017 hingga Juli 2019. Keduanya sadar beban kerja yang harus dihadapi tidaklah mudah. Untuk itu, melalui Evaluasi yang rencananya akan digelar selama tiga hari ini peserta dapat memanfaatkannya dengan baik. (hupmas kpu ri bil/foto anggri)

Populer

Belum ada data.